Jerawat

Jerawat dan Jerawat Dewasa (Rosacea), Apa yang Salah dengan Saya?

Jerawat dan Jerawat Dewasa (Rosacea), Apa yang Salah dengan Saya? Dulu, temanku Sid sering banget jerawatan waktu kecil. Kakak-kakaknya juga mengalami hal yang sama, tapi mereka lebih beruntung karena jerawat mereka cepat hilang. Sedangkan Sid? Hampir tiap hari ada jerawat baru yang muncul. Orang-orang bilang begitu dia menginjak usia 25 tahun, jerawatnya bakal hilang. Dan memang benar, jerawatnya akhirnya hilang… tapi malah muncul masalah baru: rosacea, atau sering disebut jerawat dewasa.

Perjuangan Sid Melawan Rosacea

Setelah jerawatnya hilang, Sid malah sering mengalami kemerahan di wajah dan sering mendadak wajahnya terasa panas dan memerah. Kadang masih muncul satu dua jerawat, tapi yang lebih parah, kulitnya selalu berminyak.

Karena merasa wajahnya selalu berminyak, Sid rajin banget cuci muka pakai sabun khusus tiap beberapa jam sekali. Tapi bukannya membaik, kulitnya malah makin berminyak lagi dengan cepat.

Masalahnya, Sid nggak sadar kalau dia punya rosacea selama beberapa tahun pertama. Dia baru tahu setelah akhirnya pergi ke dokter kulit dan didiagnosis mengalami rosacea. Sejak saat itu, dia jadi minder dan sering menghindari kumpul-kumpul sama teman-teman.

Dia mencoba segala macam pengobatan: antibiotik, Retin-A, sampai perawatan herbal. Bahkan dia pernah pakai tepung gram dan kulit jeruk yang dibuat neneknya. Sayangnya, semua usaha itu nggak ada yang berhasil.

“Dulu Aku Jerawatan, Sekarang Kena Rosacea, Apa Salahku?”
Ini pertanyaan yang selalu dia tanyakan ke dirinya sendiri dan ke orang-orang di sekitarnya. Sayangnya, nggak ada yang bisa memberi jawaban pasti.

Sid terus mencoba berbagai macam krim dan bahkan bolak-balik ganti dokter kulit, tapi tetap aja nggak ada yang bisa benar-benar menyembuhkannya. Ini karena penyebab pasti rosacea masih menjadi misteri, bahkan bagi beberapa dokter. Ada beberapa perawatan yang bisa membantu, tapi menemukan perawatan yang benar-benar cocok itu kayak cari jarum di tumpukan jerami.

Solusi Tak Terduga: Air dan Jojoba Oil

Sampai akhirnya, Sid nggak tahan lagi sama kritik ibunya yang selalu menyuruhnya berhenti pakai sabun muka. Akhirnya, dia mencoba untuk berhenti pakai sabun wajah, mulai minum lebih banyak air, dan hanya mencuci wajahnya dengan air hangat.

Dalam tiga minggu pertama, dia merasa sangat buruk. Dia nggak berani keluar rumah atau ketemu orang. Mungkin itu cuma sugesti, tapi yang jelas, setelah beberapa minggu, kulitnya mulai menerima air hangat, dan produksi minyak di wajahnya mulai berkurang. Butuh waktu sekitar dua bulan sampai kulitnya nggak lagi terlalu berminyak.

Tapi masalahnya belum selesai. Flushing atau kemerahan tiba-tiba masih sering muncul. Meski sudah janji nggak mau coba-coba produk baru lagi, dia tetap cari solusi saat kulitnya memerah parah.

Sampai akhirnya, dia menemukan Jojoba Oil, yang ternyata jadi penyelamat hidupnya! Dalam waktu sekitar seminggu, kulitnya mulai menerima minyak jojoba. Cara pakainya juga simpel: cukup air hangat dan satu tetes minyak jojoba murni setiap pagi dan malam. Setelah beberapa saat, kemerahan di wajahnya mulai berkurang dan flare-up (wajah tiba-tiba memerah) sudah jarang terjadi.

Pelajaran dari Pengalaman Sid

Buat yang mengalami rosacea atau jerawat dewasa, mungkin bisa coba mengurangi penggunaan sabun dan produk berbahan kimia keras, minum lebih banyak air, dan memakai jojoba oil. Siapa tahu ini bisa jadi solusi buat kalian juga, daripada terus bereksperimen dengan berbagai sabun dan krim yang belum tentu cocok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *