Jerawat dan Suplemen Vitamin
Jerawat dan Suplemen Vitamin – Karena sebagian besar orang di dunia pernah mengalami jerawat di suatu titik dalam hidupnya, tidak heran jika banyak usaha dilakukan untuk mencari cara mengatasinya. Sejauh ini, para ahli sudah memastikan bahwa jerawat memang dipicu oleh hormon. Selain itu, ada beberapa cara yang diketahui bisa membantu mencegahnya, seperti obat resep dokter dan beberapa pengobatan herbal tertentu. Tapi, masih banyak faktor lain yang menyebabkan jerawat yang belum sepenuhnya dipahami oleh sains.
Salah satu topik yang paling kontroversial dalam penelitian tentang jerawat adalah apakah pola makan berpengaruh terhadap munculnya jerawat atau tidak.
Dulu, banyak orang percaya bahwa makanan berlemak bisa menyebabkan jerawat. Baik dokter maupun ibu rumah tangga sering mengatakan bahwa makanan berlemak akan membuat kulit semakin berminyak, yang akhirnya memicu jerawat.
Namun, seiring berjalannya waktu, penelitian menemukan bahwa tidak ada hubungan langsung antara makanan tinggi lemak dengan jerawat. Jerawat sebenarnya muncul karena pertumbuhan bakteri dalam sebum (minyak alami kulit) yang terperangkap di pori-pori yang tersumbat. Jadi, tidak ada yang namanya “kelebihan produksi minyak akibat makanan berlemak”. Karena alasan ini, selama kurang lebih 15 tahun terakhir, dunia medis di Barat mengklaim bahwa pola makan tidak berhubungan dengan jerawat.
Namun, sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1997 kembali memanaskan perdebatan ini.
Peran Vitamin B5 dalam Jerawat
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Lit Hung Leung menyatakan bahwa jerawat muncul karena tubuh tidak bisa memproduksi cukup Koenzim A, yaitu enzim yang berfungsi untuk memecah asam lemak yang menghasilkan sebum.
Koenzim A adalah salah satu enzim terpenting dalam tubuh manusia. Fungsinya ada dua:
1. Menghasilkan hormon seks.
2. Memecah asam lemak.
Namun, ada satu bagian dari Koenzim A yang tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, yaitu Vitamin B5. Jadi, jika tubuh kekurangan vitamin B5, maka produksi Koenzim A juga akan berkurang. Akibatnya, tubuh akan lebih memprioritaskan produksi hormon seks daripada memecah asam lemak. Dan inilah yang akhirnya menyebabkan lebih banyak produksi sebum, yang bisa memperparah jerawat.
Dr. Lit Hung Leung menguji teorinya ini pada 100 orang. Mereka diberikan 10 gram atau lebih vitamin B5 (asam pantotenat) per hari, serta krim topikal B5 dengan konsentrasi 20%. Setelah 2-3 minggu, produksi sebum mulai berkurang, dan sebagian besar orang yang berjerawat mengalami perbaikan kondisi kulit. Untuk jerawat yang lebih parah, dosis B5 yang lebih tinggi (sekitar 15-20 gram per hari) digunakan, dan pengobatan diperpanjang hingga 6 bulan untuk melihat hasilnya.
Walaupun satu penelitian ini belum cukup untuk membuktikan secara pasti bahwa vitamin B5 bisa mencegah atau mengurangi jerawat, hasilnya cukup menarik dan patut dipertimbangkan, terutama bagi mereka yang ingin mencoba metode alami atau herbal tanpa menggunakan bahan kimia seperti benzoyl peroxide atau obat resep lainnya.
Namun, seperti halnya dengan pengobatan apa pun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mencoba terapi vitamin B5.